Dalam upaya menumbuhkan kesadaran diri, menetapkan arah tujuan hidup, serta mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, SRMA 23 Pacitan mengadakan kegiatan “Penyusunan Propo

sal Hidup” pada 15–19 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SRMA 23 Pacitan dan dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan suasana penuh semangat dan reflektif.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa mengenal potensi dan karakter pribadinya secara mendalam. Melalui penyusunan proposal hidup, siswa diajak untuk menyusun profil diri secara jujur dan rinci, memahami peran serta tanggung jawab dalam kehidupannya, serta merancang roadmap hidup yang terarah menuju masa depan. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, reflektif, dan kreatif, sejalan dengan semangat pendidikan abad ke-21 yang menekankan pentingnya self-directed learning (pembelajaran yang diatur sendiri oleh siswa).

Rangkaian kegiatan dimulai pada Senin, 15 September 2025 dengan sosialisasi penggunaan aplikasi Canva. Para siswa mendapatkan bimbingan teknis tentang bagaimana memanfaatkan Canva sebagai media kreatif untuk menyusun proposal hidup secara digital. Sosialisasi ini memberikan wawasan baru bahwa teknologi dapat digunakan bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali dan mengekspresikan diri secara

positif.

Selanjutnya, pada tanggal 16–17 September, siswa mulai menyusun proposal hidup dalam dua bentuk. Pertama, dalam bentuk digital menggunakan Canva, yang memun

gkinkan siswa berkreasi secara visual dengan desain menarik. Kedua, dalam bentuk manual di buku gambar, di mana siswa menampilkan gagasan dan rencana hidup mereka melalui gambar, simbol, dan tulisan tangan. Kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab, kesungguhan, serta keindahan berpikir visual di kalangan siswa.

Pada Kamis, 18 September, setiap siswa berkesempatan untuk memaparkan hasil proposal hidupnya melalui presentasi individu. Dalam sesi ini, mereka menceritakan perjalanan mengenal diri, cita-cita, nilai-nilai yang ingin dipegang dalam hidup, serta langkah-langkah konkret untuk mewujudkannya. Kegiatan ini melatih kemampuan komunikasi, kepercayaan diri, dan keberanian siswa untuk berbicara di depan umum dengan menyampaikan ide-ide yang orisinal.

Puncak kegiatan berlangsung pada tanggal 19 September 2025, ditandai dengan gelar karya kelas. Setiap kelas menata hasil karya manual siswa dan memamerkannya dengan hiasan menarik di ruang pamer sekolah. Gelar karya ini menjadi ajang apresiasi atas kreativitas dan proses reflektif yang telah dijalani siswa. Guru, kepala sekolah, dan teman-teman sejawat memberikan apresiasi terhadap hasil karya yang ditampilkan.

Penyusunan proposal hidup ini membuat saya lebih tahu bagaimana saya merencanakan masa depan saya. Saya juga jadi paham bagaimana merancang alur belajar saya sampai nanti mencapai apa yang saya cita-citakan”, ucap Rahma Safitri dengan bangga.

Kegiatan Penyusunan Proposal Hidup di SRMA 23 Pacitan berjalan lancar, bermakna, dan penuh inspirasi. Siswa terlihat antusias dan bangga dengan hasil karya mereka sendiri. Lebih dari sekadar tugas sekolah, kegiatan ini menjadi refleksi diri yang mendalam dan tonggak awal bagi setiap siswa untuk menapaki masa depan dengan arah yang jelas, nilai yang kuat, serta tekad untuk terus belajar dan berkembang.